Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut baik rencana investasi produsen otomotif asal Vietnam, VinFast, di Indonesia.

“Kami mendukung penuh rencana investasi VinFast di Indonesia. Nanti kalau ada hal-hal yang berkaitan dengan izin bisa ke menteri saya,” ucap Presiden.

Hal tersebut diungkapkan Presiden saat bertemu dengan Chairman VinFast Pham Nat Vuong di Kantor VinFast di Kota Hai Phong, Vietnam, pada Sabtu, 13 Januari 2024.

Sebelumnya, pada 2023 produsen mobil listrik asal Vietanam ini dikabarkan akan membawa investasi sebesar 1,2 miliar USD ke Indonesia dan berencanan untuk membangun pabrik di dalam negeri.

Profil VinFast

Mengutip Asia Nikkei, disebutkan bahwa VinFast merupakan sebuah merek mobil yang dikelola oleh Vingroup, perusahaan real estate terkemuka di Vietnam. Vingroup menunjukkan ambisi besar dengan target produksi 500.000 kendaraan di Vietnam pada tahun 2025, sebagaimana diumumkan oleh Vingroup pada tahun 2017.

Untuk mewujudkan rencana tersebut, VinFast berhasil mendapatkan pinjaman sebesar US$ 800 juta dari Credit Suisse Group. Dana tersebut akan digunakan untuk mendirikan fasilitas perakitan di kota Haiphong, yang akan memproduksi mobil bensin dan listrik untuk dipasarkan di dalam dan luar negeri.

Pabrik Haiphong diharapkan akan mendapatkan keuntungan dari pelabuhan internasional Lach Huyen, memungkinkan kapal-kapal besar berlabuh di pelabuhan tersebut untuk mengekspor mobil VinFast ke berbagai negara, termasuk Amerika Utara dan Eropa.

Meskipun mengusung label mobil nasional, VinFast menjalin kerjasama dengan berbagai mitra terkemuka di industri otomotif, seperti ABB, Bosch, General Motors, Magna Steyr, Siemens, BMW, serta bekerja sama dengan desainer Italdesign dan Pininfarina untuk platform mobil.

Pada tahap awal produksi mobil pada tahun 2018, VinFast juga bekerja sama dengan General Motors (GM), menggunakan pabrik GM untuk produksi VinFast. Selain itu, VinFast diberi hak menjadi distributor eksklusif mobil Chevrolet di Vietnam.

Produk VinFast, yang mencakup city car, sedan, SUV, dan kendaraan listrik, diproduksi di bawah lisensi GM mulai tahun 2019. Dengan demikian, pabrik, jaringan dealer, dan pekerja GM terlibat dalam proyek VinFast.

Meskipun masih relatif baru, VinFast telah berekspansi ke pasar luar negeri dengan mendirikan dealer, pusat riset, dan pengembangan di Australia, serta membeli fasilitas pengujian dari Holden. Selain itu, VinFast memiliki rencana ambisius untuk mengekspor kendaraannya ke Amerika Serikat dengan nilai investasi yang terbilang besar.

Sumber: bisnis.tempo.co